Selasa, 07 Juli 2020

Proses Produksi, Kemasan Produk, dan Contoh Proyek Kerajinan Bahan Lunak


1. Proses Produksi Kerajinan Bahan Lunak 
    Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika, keunikan (craftmanship), keterampilan, dan efisiensi. Sementara dalam pemenuhan fungsinya, lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.
    Sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional. Komponen struktural yang membentuk sistem produksi terdiri atas bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja modal, energi, informasi, tanah, dan lain-lain. Komponen fungsional terdiri atas supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan, yang ke semuanya berkaitan dengan manajemen dan organisasi.
    Suatu sistem produksi selalu berada dalam lingkungan sehingga aspek-aspek lingkungan seperti perkembangan teknologi, sosial dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah sangat memengaruhi keberadaan sistem produksi itu.

a. Kerajinan bahan lunak alam 
    Jenis kerajinan bahan lunak alam cenderung menggunakan bahan baku dengan tekstur lunak yang telah disediakan oleh alam serta pengolahannya dilakukan secara alami tidak dicampur dengan bahan buatan. Membuat karya seni kerajinan ada yang menggunakan teknik umum dan khusus. Teknik umum meliputi menggunting, melipat, memotong, menempel, dan mewarnai. Adapun teknik khusus meliputi membatik, meronce, memahat, mengukir, mencetak, membubut, dan lain-lain.
 Adapun alat kerajinan bahan lunak alam antara lain sebagai berikut.
  1. Kerajinan keramik. 
  2. Kerajinan kulit. 
  3. Kerajinan adonan tepung (clay). 
  4. Kerajinan getah nyatu. 
b. Kerajinan bahan lunak buatan
    Beragam benda kerajinan dari bahan buatan dapat diciptakan dan dibuat berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa lilin, plastik, kaca, gips, semen, fiberglass, sabun, parafin, atau spon. Teknik yang digunakan juga sangat bervariasi, di antaranya dengan menggunting, menempel, melipat, mencetak, memahat, dan juga membentuk. Semua disesuaikan dengan desain dan jenis bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda.  

2. Kemasan Produk Kerajinan Bahan Lunak 
    Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, dan getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi.
a. Tujuan pengemasan
Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. 
  1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. 
  2. Kemasan melindungi produk alam perjalanannya dari produsen ke konsumen. 
  3. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. 
  4. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. 
b. Manfaat pengemasan
Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.  
  1. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. 
  2. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk). 
  3. Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk). 
  4. Kemasan dapat menambah nilai jual produk.
c. Jenis bahan kemasan
Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. 
  1. Kemasan kertas. 
  2. Kemasan kayu. 
  3. Kemasan plastik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar